Ketika kita menyimak sebuah forum dalam komunitas penggemar uang kuno, sebagai pemula kadang kita merasa awam dengan istilah-istilah yang mereka gunakan. Tentunya kita tak mau terlihat bodoh atau terlalu kelihatan kalo kita masih pendatang baru.
Nah, sebelum melangkah lebih jauh ke dalam dunia Numismatik, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu istilah-istilah yang ada di dalamnya. Berikut diantaranya :
A
AU (About Uncirculated) : Merupakan istilah pada grading / tingkatan uang. Grading tingkat kedua, yakni uang dalam kondisi hampir seperti baru namun memiliki sedikit cacat seperti lipatan kecil di bagian sudut atau halus di bagian sudut uang. Permukaan uang sedikit bergelombang, sudut uang tidak begitu tajam, dll.
B
Benggol : Istilah lama untuk menyebut koin Belanda pecahan besar, yaitu koin 2,5 Cent.
Betaalt Aan Toonder : (Bahasa Belanda) "Berjanji membayar kepada pembawa sejumlah"
Brut : 10 gepok uang kertas (1 gepok = 100 lembar)
C
Circulated : Uang dalam kondisi sudah beredar atau sudah tidak baru lagi.
Cleaning : Istilah pada modifikasi Uang, artinya uang dibersihkan dengan media tertentu. Tujuannya agar uang terlihat lebih bersih, sehingga terlihat baru dan diharapkan bisa mengangkat harga jualnya.
Casted : Salah satu cara pembuatan koin, yaitu dengan cara di cor pada cetakan. Cara ini umum digunakan pada koin palsu pada era modern.
Copper : Nama logam dengan kode Cu, berwarna merah tembaga dan umum digunakan untuk pembuatan uang koin.
D
DEL (Delineavit) : Berasal dari bahasa belanda yang artinya "didesain, atau digambar oleh" kemudian diikuti dengan nama orang. kata ini biasanya ditemukan pada desain uang lama yang terletak di pojok bawah.
Duit (Doit) : Istilah yang digunakan untuk menyebut koin Belanda pada masa VOC. 1 Gulden = 160 Doit. Juga berarti uang, baik uang logam maupun kertas. Kata ini di gunakan pada daerah pendudukan Belanda, seprti Malaya dan Indonesia.
Dinar : Uang berbahan emas yang dipakai pada masa pemerintahan Islam masa lalu, atau yang dipakai oleh badan/organisasi Islam pada masa kini. Juga merupakan mata uang negara-negara Arab masa kini.
E
EF (Extremly Fine) : Merupakan istilah pagda Grading. Grading tingkat ketiga, uang dalam kondisi sudah beredar. Mulai terlihat ada tanda pemakaian seperti beberapa lipatan halus atau satu lipatan kasar di bagian tengah.
Ebay : Nama situs lelang internasional yang salah satu sub-nya menjual koin dan uang kuno.
F
Fair : Merupakan istilah pada Grading. Grading tingkat delapan, uang sudah dalam keadaan rusak, bahkan ada bagian tertentu yang hilang. Di beberapa bagian mungkin terdapat bekas karat atau kotoran lain yang cukup mengganggu.
Fine (F) : Merupakan istilah pada Grading. Grading tingkat lima, uang dalam kondisi cukup kotor, warna sedikit kusam dan terdapat banyak lipatan atau kerutan. Uang mungkin mulai sedikit sobek. namun yang terpenting tidak sampai mengenai gambar.
Fancy Number : Nomor Seri unik (huruf dan atau angka) pada nomor seri uang, misalnya AA 88888888.
G
Good : Merupakan istilah pada Grading. Grading tingkat tujuh, uang dalam kondisi sudah beredar, sudah terlipat berkali-kali dan bagian bekas lipatan sudah mulai berlubang. Secara keseluruhan masih dianggap bagus (Good). Karena setidaknya tidak ada bagian gambar yang hilang atau terpotong.
Gobog : Salah satu jenis koin yang dipakai pada masa kerajaan Jawa Lama, Kata ini juga dipakai untuk menyebut uang Cina.
Gobang : Istilah lama untuk menyebut satuan 2,5 Gulden.
Gepok : 1 bendel (100 lembar) uang kertas.
H
Huruf di atas Angka : Kode nomor seri pada uang kertas. Kode dengan kombinasi seperti ini yang relatif jarang ditemukan. Kode yang umum digunakan adalah berjajar horisontal huruf dengan angka.
1 Huruf, 2 Huruf, 3 Huruf : Merupakan jumlah huruf pada prefiks. Misalnya nomor seri AA 1234567 (2 Huruf). Semakin sedikit jumlah huruf semakin mahal harga uang tersebut. Hanya ditemukan pada uang kuno edisi lama dan seri tertentu saja.
K
Katalog : Buku yang memuat secara lengkap tentang harga, gambar dan informasi lainnya tentang uang.
KUKI (Katalog Uang kertas Indonesia) : Merupakan katalog yang memuat secara lengkap uang kertas yang pernah beredar di Indonesia, termasuk juga sebelum masa kemerdekaan beserta perkiraan harganya. Harga ditulis dalam 3 versi sesuai tingkatan/grade UNC (baru), bagus, biasa.
Kepeng : Uang Cina/uang gobog. Istilah ini umum dipakai oleh masyarakat di daerah Bali.
Kuno : Antik, lama, jadul, sudah tidak berlaku lagi. Uang Kuno : uang lama yang sudah tidak berlaku lagi.
N
Numismatik : Aktivitas mengoleksi atau mengumpulkan koin, medali, uang kertas (banknotes) atau alat tukar lainnya. Berasal dari kata nomisma (Bahasa Yunani) atau numisma (bahasa Latin) yang berarti koin atau mata uang.
Nomor pengganti (Replacement) : Nomor seri uang yang diawali dengan huruf X. Beberapa uang kuno terdahulu, uangseri pengganti ditandai dengan prefiks satu huruf. Uang pengganti (Replacement) ini diedarkan karena beberapa alasan contohnya adalah peredaran uang yang tidak cukup di pasaran.
Nederlandsch Indie : Nama Indonesia pada masa pendudukan Belanda.
Nikel (Nickel) : Logam berwarna putih perak dengan kode Ni yang umum dupakai untuk membuat uang koin.
O
Ounce (OZ) : Satuan emas, berasal dari Bahasa Itali kuno. 1 oz = 31.1034768 gram menurut standard internasional atau 28.3495231 gram menurut standard lain.
P
Prefiks : Huruf yang terletak pada bagian depan dari nomor seri uang. (Setiap uang kertas umumnya selalu dilengkapi dengan nomor seri yang merupakan gabungan dari beberapa huruf dan angka).
Pressing : Istilah untuk modifikasi uang yang artinya uang dipress, ditekan, disetrika atau dipanaskan dengan tujuan untuk menghilangkan kerutan sehingga permukaan uang menjadi rata. Tidak jauh beda dengan cleaning, cara ini juga akan menurunkan grade dari uang tersebut.
Poor : Merupakan istilah pada Grading. Uang dalam kondisi rusak dan tidak layak koleksi, kecuali untuk seri uang tertentu yang termasuk seri langka.
Pitis : Uang. kata ini digunakan untuk menyebut uang yang dibuat pada masa kerajaan Palembang dan sekitarnya.
Picis : Istilah lama untuk menyebut satuan 10 sen.
Peser : Istilah lama untuk menyebut satuan setengah sen
Picang : Istilah lama untuk menyebut satuan satu setengah sen.
Pis (Pipis) : Uang (bahasa Bali).
R
Replacement : Nomor seri uang yang diawali dengan huruf
X. Beberapa uang kuno terdahulu, uangseri pengganti ditandai dengan
prefiks satu huruf. Uang pengganti (Replacement) ini diedarkan karena beberapa alasan contohnya adalah peredaran uang yang tidak cukup di pasaran.
Regeering : Pemerintahan (Bahasa Belanda). De Japansche regeering = Pemerintahan Jepang.
Ringgit : Istilah lama untuk menyebut satuan 2,5 rupiah.
Redenominasi : (Istilah Ekonomi) menurunkan atau menyederhanakan nilai uang menjadi lebih kecil tanpa menurunkan nilainya.
S
Specimen (Uang Contoh) : Uang yang diterbitkan sebagai contoh atau sosialisasi menjelang beredarnya uang baru.
Struck : Metode pembuatan uang koin, yaitu dengan cara ditempa atau di press. Cara ini umum digunakan untuk koin modern.
Sen : 1/100 Rupiah, Dollar atau mata uang lain. Setengah rupiah = 50 sen.
Satak : 200 keping uang gobog, uang kepeng atau koin Cina. Satuan ini sampai saat ini masih dipakai oleh masyarakat Bali.
Stroke : (Bahasa Inggris) Jumlah goresan pada huruf kanji di koin Cina, yang memudahkan untuk melakukan pencarian di Katalog.
Sanering : Istilah ekonomi, penurunan nilai uang menjadi lebih rendah dari nilai nominal yang tertulis di permukaannya.
T
Trimming : Istilah pada modifokasi uang, artinya uang dipotong pada bagian tepi atau pinggirannya. Tujuannya adalah agar uang terlihat lebih baik, kerena pinggiran/sudutnya menjadi lebih tajam.
Tambal : Istilah pada modifokasi uang, artinya bagian uang yang berlubang atau sebagian kecil ditambal dengan potongan uang lain yang sama atau dengan kertas lain dengan warna yang sejenis.
Tali : 75 sen, atau 3/4 rupiah. Setali tiga uang = 25 sen x 3.
Tin : Nama logam berkode Sn yang umum digunakan untuk pembuatan koin. Berwarna putih perak, mirip dengan Aluminium (Al).
U
UNC (Uncirculated) : Merupakan istilah pada Grading. Merupakan tingkatan tertinggi dari grading uang. Uang dalam kondisi baru dan sempurna. Tidak ada cacat, kotor atau lipatan sekecil dan sehalus apapun. Sudut kertas tajam, kertas rata dan tidak bergelombang.
Uncut (Uang Bersambung) : Uang yang masih belum dipotong yang terdiri dari beberapa lembar uang dalam satu lembarnya. Biasanya dilengkapi dengan folder atau kemasannya.
V
VG (Very Good) : Merupakan istilah pada Grading. Grading tingkat enam, uang dalam kondisi sudah beredar, kondisi uang layu serta mungkin sudah dalam kondisi robek (yang mengenai gambar).
VF (Very Fine) : Merupakan istilah pada Grading. Grading tingkat empat, Kondisi uang sedikit kotor, sudut uang sudah tidak tajam, namun tidak boleh sampai bundar. Terdapat beberapa lipatan kasar, baik vertikal maupun horisontal. Jadi tanda-tanda uang sudah kondisi circulated terlihat jelas.
X
XF (Xtremly Fine) = Extremly Fine
Sumber : http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/uangkuno/artikel/00-istilah-dasar-uang-kuno.html
Sumber : http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/uangkuno/artikel/00-istilah-dasar-uang-kuno.html
No comments:
Post a Comment