Sebagai orang awam yang masih belajar tentang dunia numismatik, tentu kita mengira bahwa semakin tua seri uang kuno maka akan semakin mahal harganya. Ternyata tidak sesederhana itu. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga Uang kuno. Simak ulasannya berikut ini :
1. Faktor Kelangkaan
Semakin langka suatu barang tentu semakin mahal harganya. Contoh pecahan 10 dan 25 rupiah seri Hewan 1957 yang hanya beredar
beberapa hari sebelum ditarik kembali. Pecahan ini berharga jauh lebih
mahal dibandingkan pecahan2 lain yang lebih tua atau lebih besar
nominalnya.
Contoh lain adalah pecahan 500 rupiah seri Bunga 1959, berharga beberapa
kali lipat dibandingkan pecahan terbesarnya yaitu 1000 rupiah.
Patut diingat bahwa hampir semua pecahan 500 rupiah berharga lebih
tinggi dibandingkan pecahan2 lainnya dalam seri yang sama, hal ini
disebabkan karena pecahan 500 rupiah lebih langka ditemukan dibandingkan
pecahan lainnya.
Contoh berikutnya adalah variasi nomor seri, dalam pecahan yang sama bila variasi nomor serinya berlainan maka harganyapun jadi berlainan pula.
Contoh berikutnya adalah variasi nomor seri, dalam pecahan yang sama bila variasi nomor serinya berlainan maka harganyapun jadi berlainan pula.
2. Faktor Kualitas/Grade Uang Kuno
Seperti diterangkan di artikel sebelumnya bahwa terdapat berbagai
tingkat kualitas uang kuno, dari poor sampai dengan UNC. Dapat saya
ilustrasikan bila kualitas uang tersebut naik satu tingkat maka
harganyapun naik satu setengah sampai dua kali lipat.
Saya sertakan contoh harga dari uang seri Hewan 1957 pecahan 500 rupiah (macan).
Kondisi UNC berharga tidak kurang dari Rp.6 juta
Kondisi AU berharga sekitar Rp.4 juta
Kondisi XF berharga sekitar Rp.3 juta
Kondisi VF berharga sekitar Rp.2 juta
Kondisi F berharga sekitar Rp.750 ribu
Kondisi VG berharga sekitar Rp.400 ribu
Kondisi G berharga sekitar Rp.200 ribu
Kondisi poor berharga sekitar Rp.100 ribu
Semua kondisi yang ada pada uang tersebut akan berpengaruh langsung
terhadap harganya. Misalnya jika pada uang tersebut terdapat lubang
staples, noda bekas karat atau pernah dimodifikasi dalam bentuk apapun
maka harga uang tersebut menjadi lebih rendah.
Modifikasi atau rekondisi pada uang kertas lazim dilakukan oleh para
penjual atau kolektor, bermacam2 tindakan dapat dilakukan untuk
memperbaiki uang kertas, beberapa diantaranya adalah:
1. mencuci dengan cairan kimia khusus untuk menghilangkan noda atau kotoran pada uang
2. memberikan tekanan atau press untuk menghilangkan lipatan halus
3. menambal bagian yang hilang atau robek baik dengan uang yang sejenis maupun dengan yang lain
Semua tindakan rekondisi harus disebutkan sewaktu uang tersebut akan
dijual sehingga pembeli tidak akan merasa tertipu. Kepada para kolektor
pemula harap berhati-hati bila membeli uang kertas yang berwarna beda
atau mempunyai bau tertentu, sangat mungkin uang tersebut telah di
permak sehingga seakan-akan menjadi lebih bersih dan lebih bagus padahal
uang2 yang telah di modifikasi ini mempunyai nilai jual yang lebih
rendah dan sebaiknya tidak di koleksi karena akan menurunkan kualitas
koleksi kita.
3. Faktor Tempat dan Waktu Pembelian.
Bila
membeli di lelang atau di pameran tentu saja berharga lebih mahal bila
dibandingkan di kaki lima. Demikian juga bila kita membelinya dengan
nafsu atau terburu-buru maka sangat mungkin harga yang kita dapatkan
menjadi lebih tinggi bila dibandingkan jika kita membelinya dengan
santai dan sambil tawar menawar. Membeli langsung dari kolektor bisa
lebih murah bila dibandingkan membeli dari penjual. Membeli dari orang
yang butuh uang juga pasti akan lebih murah. Membeli dalam jumlah besar
alias borongan bisa mengakibatkan harga menjadi lebih murah. Membeli
dari orang yang tidak tahu harga bisa menyebabkan harga suatu uang
menjadi sangat-sangat murah.
Membeli dari luar kota atau luar negeri
harus diperhitungkan ongkos kirim dan resiko kehilangannya. Membeli dari
teman belum tentu lebih murah dibandingkan dari orang lain, bisa saja
teman tersebut sengaja mengelabui kita.
Begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, maka sebagai
seorang kolektor kita dituntut untuk sabar, rajin berburu, rajin
belajar dan banyak bergaul dengan kolektor2 lainnya juga kita harus
menguasai perkiraan harga dan perkiraan kualitas suatu barang (grading),
supaya tidak terjebak dengan harga yang mahal atau dengan kualitas yang
kurang baik. Ingat hobby numismatik adalah hobby seumur hidup, tidak
usah terburu-buru apalagi sampai mengganggu uang dapur.
4. Faktor Variasi Uang.
Yang dimaksud variasi disini bukan hanya variasi
nomor seri tetapi lebih dari itu. Uang yang sama tetapi memiliki nomor
seri yang berbeda akan menyebabkan harga yang berbeda pula.
Contoh
a. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri 000000 (Specimen)
Bentuk SPECIMEN suatu uang kertas dapat terdiri dari beragam jenis.
- Jenis yang termahal dan terlangka adalah yang bernomor seri 000000 atau 012345
- Jenis kedua biasanya disebut SPECIMEN jalan, bernomor seri biasa tetapi terdapat cap SPECIMEN
b. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang cantik misalnya 123456 atau 888888

c. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri abjad/prefik tertentu misalnya AAA, ABC, BBB

d. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri tanggal tertentu seperti 170845
e. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang bisa dibaca sesuai nama misalnya JON1
f. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri pengganti yaitu dimulai dengan abjad X

Seri pengganti, selalu dimulai dengan abjad X
g. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri berurutan beberapa lembar
Misalnya bila satu lembar UNC pecahan 1000 rupiah Kebudayaan berharga Rp.2 juta maka 2 lembar UNC yang berurutan dari pecahan yang sama bisa berharga Rp.5 juta

Semakin langka uang tesebut, semakin sukar mendapatkan beberapa lembar yang urut nomor. Seperti beberapa contoh di bawah ini :

Wayang 25 gulden urut nomor 3 lembar

- Jenis yang termahal dan terlangka adalah yang bernomor seri 000000 atau 012345
- Jenis kedua biasanya disebut SPECIMEN jalan, bernomor seri biasa tetapi terdapat cap SPECIMEN
b. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang cantik misalnya 123456 atau 888888
c. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri abjad/prefik tertentu misalnya AAA, ABC, BBB
d. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri tanggal tertentu seperti 170845
e. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri yang bisa dibaca sesuai nama misalnya JON1
f. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri pengganti yaitu dimulai dengan abjad X
Seri pengganti, selalu dimulai dengan abjad X
g. Bila uang tersebut mempunyai nomor seri berurutan beberapa lembar
Misalnya bila satu lembar UNC pecahan 1000 rupiah Kebudayaan berharga Rp.2 juta maka 2 lembar UNC yang berurutan dari pecahan yang sama bisa berharga Rp.5 juta
Semakin langka uang tesebut, semakin sukar mendapatkan beberapa lembar yang urut nomor. Seperti beberapa contoh di bawah ini :
Wayang 25 gulden urut nomor 3 lembar
Wayang 5 gulden urut nomor 10 lembar.
Biasanya uang2 yang berurutan nomornya mempunyai kualitas yang baik, sehingga harga jualnya pun juga tinggi. Uang2 yang berurutan nomornya sering disebut sebagai running number atau consecutive number.
h. Bila ada kondisi2 khusus pada uang tersebut, seperti:
- Ada tanda tangan orang2 penting (Presiden, gubernur bank, dll)
- Ada stempel tertentu seperti PRRI, Tidak berlaku, dan lainnya

Stempel TIDAK BERLAKU akan menaikkan harga uang RIS

Stempel PRRI menyebabkan harga uang menjadi jauh lebih murah
- Ada folder atau kemasan tertentu yang menyertainya.

- Ada variasi warna yang tidak semestinya, bukan manipulasi tetapi asli dari percetakan

Uang yang atas mempunyai warna yang tidak umum (biru) bandingkan dengan uang yang normal (hijau)
- Kesalahan cetak (Misprint) atau kesalahan potong (Miscut), semakin besar kesalahan yang didapatkan semakin mahal harganya.

Miscut. Perhatikan ada buntut di sisi kanan bawah.

Misprint. Tinta luber sehingga wajah pahlawan menjadi tidak jelas.
Biasanya uang2 yang berurutan nomornya mempunyai kualitas yang baik, sehingga harga jualnya pun juga tinggi. Uang2 yang berurutan nomornya sering disebut sebagai running number atau consecutive number.
h. Bila ada kondisi2 khusus pada uang tersebut, seperti:
- Ada tanda tangan orang2 penting (Presiden, gubernur bank, dll)
- Ada stempel tertentu seperti PRRI, Tidak berlaku, dan lainnya
Stempel TIDAK BERLAKU akan menaikkan harga uang RIS
Stempel PRRI menyebabkan harga uang menjadi jauh lebih murah
- Ada folder atau kemasan tertentu yang menyertainya.
- Ada variasi warna yang tidak semestinya, bukan manipulasi tetapi asli dari percetakan
Uang yang atas mempunyai warna yang tidak umum (biru) bandingkan dengan uang yang normal (hijau)
- Kesalahan cetak (Misprint) atau kesalahan potong (Miscut), semakin besar kesalahan yang didapatkan semakin mahal harganya.
Miscut. Perhatikan ada buntut di sisi kanan bawah.
Misprint. Tinta luber sehingga wajah pahlawan menjadi tidak jelas.
i. Emisi atau tahun penerbitan tertentu mempunyai harga yang berbeda.
Contoh pecahan 100 rupiah kapal layar tahun 1992, emisi tahun 1992
mempunyai harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan emisi tahun2
lainnya.
Begitu banyak hal-hal yang berpengaruh terhadap harga suatu uang,
sehingga kita dituntut selalu jeli. Dalam menilai suatu uang pertama
kali perhatikan keasliannya, lalu kualitasnya, variasi tanda tangan,
nomor seri, tahun emisi dan lain sebagainya termasuk adakah tanda2 uang
tersebut dimanipulasi atau tidak. Semua ini membutuhkan pelajaran dan
pengalaman, maka jangan sungkan untuk bertanya kepada yang lebih tahu.
No comments:
Post a Comment