Friday, December 4, 2015

Mengenal Kekayaan Indonesia Melalui Koleksi Uang Kuno


Terdengar seperti bahasa promo? Memang salah satunya itu, tapi diluar itu semua sepatutnya kita tahu bahwa mata uang Indonesia dibuat tidak hanya sebagai alat tukar, melainkan promosi wisata alam dan budaya bangsa. Tertarik untuk tahu lebih lanjut, silahkan simak satu per satu ulasannya berikut ini.

Apakah anda orang tua atau guru yang ingin memperkenalkan budaya Indonesia dengan cara yang lebih menarik kepada anak atau anak didik anda? Saya rasa koleksi uang kuno bisa dijadikan alternatif alat bantu ajar untuk anak-anak kita. Melalui gambar-gambar yang ditampilkan pada lembaran uang kuno dapat membantu anak mengingat lebih mudah dibandingkan sekedar membaca textbook.
Selain bermanfaat untuk anak-anak, tentunya kita juga bisa mengapresiasikan kecintaan kita terhadap tanah air melalui koleksi uang kuno. Berikut ini beberapa kekayaan alam dan budaya bangsa kita yang terabadikan dalam lembaran uang kuno.

  • Kekayaan Flora dan Fauna Indonesia 
Goura Victoria dalam pecahan 100 RP (1984)
Burung Dara Mahkota atau dalam bahasa latinnya Goura Victoria merupakan satwa endemik Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Jika ingin melihat langsung satwa ini, anda bisa berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Di alam bebas, satwa jenis ini tergolong hampir punah.
Orangutan dalam pecahan 500 RP (1992)
Orangutan atau Pongoppygmaeus satwa khas Sumatera dan Kalimantan. Statusnya terancam punah karena perburuan liar dan berkurangnya habitat hidup mereka (hutan alami berubah jadi lahan sawit).
Bunga Bangkai dalam pecahan 500 RP (1982)
Bunga langka yang tumbuhnya bisa dibilang misterius. Tumbuh di tempat dan waktu tertentu, dan hanya bertahan beberapa hari saja.
Burung Cendrawasih dalam pecahan 20.000 RP (1992-1995)
Satwa khas Papua yang juga merupakan kebanggaan masyarakat di sana. Bulu burung Cendrawasih biasanya dipakai untuk pakaian adat masyarakat adat setempat. Statusnya rawan punah, karena perburuan.
Bunga cengkeh dalam pecahan 20.000 RP (1992-1995)
Tahukah anda gara-gara bunga cengkeh ini, Indonesia dijajah oleh bangsa Eropa selama ratusan tahun. Saat ini cengkeh juga masih dijadikan komoditi andalan masyarakat pedesaan. Cengkeh yang dikeringkan, bisa dijadikan alat penyimpan kekayaan karena awet dan harganya cukup stabil, cenderung naik.
  • Kekayaan Budaya Kalimantan
Rumah adat Kalimantan Timur dapal pecahan 500 RP (1992)
 Rumah adat Kalimantan Timur ini dikenal dengan nama Rumah Lamin. Berbentuk rumah panggung yang biasanya ditempati oleh lebih dari 1 KK.
Tarian adat Dayak dalam pecahan 2000 RP (2009)
Salah satu tarian khas kebanggaan masyarakat Kalimantan dan Indonesia secara umum, yakni Tarian adat Dayak juga ditampilkan dalam lembaran uang pecahan 2000 rupiah. Suku Dayak merupakan suku yang tinggalnya di Pulau Kalimantan. Konon gadis dayak cantik-cantik looh.hehee...
  • Kekayaan Alam dan Budaya Pulau Sumatera
Bendungan Asahan dalam pecahan 100 RP (1984)
Bendungan Sigura-gura atau yang kita lebih kenal dengan Bendungan Asahan, terletak di sungai Asahan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Dibangun tahun 1978-1981 dan sampai sekarang masih aktif (digunakan sebagai pembangkit PLTA).
Danau Toba dalam pecahan 1000 RP (1992)
Danau Toba merupakan danau terluas se-Asia Tenggara. Di tengah danau Toba terdapat pulau bernama Pulau Samosir. Keindahan panoramanya tidak diragukan lagi. Dapat dicapai melalui jalan darat sekitar 3-4 jam dari kota Medan, melewati Kota Siantar.
Lompat Batu dalam pecahan 1000 RP (1992)
Lompat Batu merupakan kebudayaan khas masyarakat kepulauan Nias, seorang pemuda Nias yang mampu melakukan lompat Batu (Fahombo) setinggi 2 meter tersebut dianggap sudah dewasa dan matang secara fisik.
Pengrajin tenun dalam pecahan 5000 RP (2001)
Songket atau kain tenun merupakan kerajinan khas kebanggaan Sumatera Barat. Berasal dari Desa atau Nagari Pandai Singkek, Tanah Datar. Konon, gadis disana wajib menguasai ketrampilan menenun.
Rumah Limas dalam pecahan 10.000 RP (2005)
Rumah Limas merupakan Rumah adat masyarakat Sumatera Selatan. Ciri khasnya memiliki atap berbentuk limas dan lantai panggung yang bertingkat.
  • Kekayaan Alam dan Budaya Pulau Jawa
Gunung Anak Krakatau dalam pecahan 100 RP (1992)
 Gunung Anak Krakatau baru muncul pada tahun 1927, 40 tahun setelah letusan hebat Gunung Krakatau yang menghilangkan sebagian besar pulaunya.
Candi Borobudur dalam pecahan 10.000 RP (1992)
Siapa yang tak kenal Candi Borobudur? Candi yang terletak di kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini merupakan destinasi wisata wajib bagi siswa Indonesia. Merupakan cagar budaya kebanggaan Indonesia yang termasuk salah satu keajaiban dunia.
Candi Prambanan dalam pecahan 10.000 RP (1979)
Melihat Candi Prambanan mengingatkan kita pada legenda Nyai Roro Jonggrang yang mensyaratkan 1000 candi kepada Bandung Bondowoso yang hendak melamarnya. Pertanyaanya, koq aku dulu gak kepikiran minta dibuatkan candi ya waktu mau dilamar...hmmm
Menara Kudus pada pecahan 5000 RP (1986)
Menara Kudus berada di kompleks Masjid Menara Kudus, yang dibangun oleh sunan Kudus tahun 1549. Bentuk bangunannya yang mirip candi merupakan akulturasi budaya Islam dan Hindu.
  •  Kekayaan Alam dan Budaya Bali dan Nusa Tenggara
Pura Ulun dalam pecahan 50.000 RP (2005)
 Pura Ulun Danu Beratan adalah pura yang berada di Danau Beratan daerah Bedugul tepatnya di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Indonesia. Lokasinya berada di ketinggian 1.239 km diatas permukaan laut dengan suhu lumayan sejuk 18 – 22 derajat Celsius. Jika belum pernah kesini, hidup anda menyedihkan. Hehee..becanda.
Kawah gunung Rinjani pada pecahan 10.000 RP (1998)
Segara anak terletak di puncak gunung Rinjani, kepulauan Lombok, Nusa tenggara Barat. Menurut cerita masyarakat lokal, nama danau ini sendiri berasal dari kata Segara Anak yang memiliki arti anak laut. Hal ini didasarkan pada warna air danaunya yang kebiruan dan menyerupai warna air laut.
Danau Tiga Warna dalam pecahan 5000 RP (1992)
 Danau yang memiliki 3 warna yang selalu berubah-ubah tersebut berada di Gunung Kelimutu, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat setempat percaya bahwa jika air danau berubah warna maka masyarakat sekitar harus memberikan sesajen pada arwah orang-orang yang sudah meninggal.
Sasando dalam pecahan 5000 RP (1992)
 Alat musik Sasando merupakan alat musik khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Terbuat dari bahan bambu dan daun lontar. Alat musik tersebut menghasilkan suara yang khas, dan tidak mudah untuk bisa memainkannya.
  • Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia Timur
Pulau Maitara pada pecahan 1000 RP (2000)
Pulau Maitara adalah pulau kecil yang terletak diantara Ternate dan Tidore. Konon, bangsa Portugis pertama kalinya meletakkan kaki di bumi pertiwi, di Pulau ini.
Rumah adat Toraja dalam pecahan 5000 RP (1980)
 Rumah adat Toraja, Sulawesi Selatan disebut dengan istilah Rumah Tongkonan. “Tongkonan” sendiri berasal dari kata “tongkon” yang berarti duduk. Tongkonan berfungsi untuk pusat pemerintahan, kekuasaan adat dan perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Tana Toraja pada zaman dahulu. Rumah ini merupakan warisan secara turun-temurun dari nenek moyang rang Tana Toraja jadi tidak bisa dimiliki perorangan.

Itulah sedikit ulasan tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia yang tertuang dalam lembaran mata uang Rupiah. Semoga bisa menambah wawasan kita dan rasa cinta kita pada tanah air.

No comments:

Post a Comment